Universitas Megarezky (Unimerz) bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sultanbatara dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Makassar menyelenggarakan kegiatan donor darah bertema “Setetes Darah untuk Sejuta Harapan”, yang berlangsung di ballroom Universitas Megarezky pada Sabtu (10/5/2025).
Kegiatan ini menargetkan terkumpulnya 50 kantong darah sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh civitas akademika Universitas Megarezky. Mahasiswa, dosen, dan staf turut hadir dan mendaftarkan diri untuk mendonorkan darah. Beberapa peserta tidak dapat melanjutkan proses donor karena tidak memenuhi syarat kesehatan yang telah ditetapkan oleh tim medis. Meski begitu, semangat dan keikutsertaan mereka tetap menjadi hal yang sangat diapresiasi.
Dalam keterangannya, Wakil Rektor III Universitas Megarezky, Dr. Jalal, M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Alhamdulillah, kegiatan ini direspon dengan baik oleh civitas akademika Universitas Megarezky. Meskipun tidak semuanya memenuhi syarat, tetapi mereka telah menunjukkan antusiasme tinggi untuk mendonorkan darah mereka. Dari sekitar 80 orang yang mendaftar, hanya 55 orang yang dinyatakan memenuhi syarat setelah melalui proses screening kesehatan,” ungkapnya.
Dr. Jalal juga menambahkan bahwa kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) KSR PMI Unit Megarezky dengan dukungan penuh dari Universitas Megarezky, PMI Kota Makassar, dan LLDIKTI Wilayah IX Sultanbatara.
Beberapa tokoh kampus yang ikut berpartisipasi dalam aksi donor darah ini antara lain Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dosen, staf, serta mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan Universitas Megarezky.
Dr. Abdul Malik selaku Dekan FKIP Universitas Megarezky, menyampaikan resep sederhana untuk selalu ikut donor, beliau menjelaskan berdonor darah salah satu cara mengontrol kesehatannya.
“Saya pernah ikut juga di acara Dies Natalies Unimerz, tetapi dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai peserta karena darahnya dianggap agak kental oleh dokter yang memeriksanya. Sepanjang kesehatannya masih memenuhi syarat secara medis akan tetap berdonor. Mari berdonor, setetes darah Anda sangat berharga bagi yang membutuhkan. Jangan menunggu darah Anda kotor baru dikeluarkan,” ungkapnya
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang solidaritas kemanusiaan, tetapi juga mencerminkan semangat kepedulian sosial dan peran aktif perguruan tinggi dalam mendukung program kesehatan masyarakat.